Jasa Logam Cor

Mengenal Jasa Pengecoran Logam dan Jenis-Jenisnya

Jasa pengecoran logam melayani pembuatan berbagai jenis barang berbahan logam dengan berbagai metode. Berikut ini pembahasan selengkapnya.

Kebutuhan serapan tenaga kerja serta tingginya permintaan produk  dari industri maupun masyarakat mendorong perkembangan jasa pengecoran logam. Produk hasil pengecoran pertama kali ditemukan pada tahun 3200 SM. Ketika itu, hasilnya berupa katak tembaga yang terdapat di Mesopotamia.

Kemudian, pada tahun 2800 SM, pengecoran lebih banyak diterapkan untuk perunggu. Pasalnya, bahan tersebut dianggap lebih kaku daripada emas. Selain itu, besi cor juga dimanfaatkan oleh Dinasti Qin dalam kurun waktu 300 tahun.

Kendati sudah lama digunakan, teknik cor logam baru diperkenalkan oleh Vannocio Biringuccio di abad ke-16. Sejak itu, pengecoran banyak berperan dalam pembangunan gedung, rumah, dan peralatan industri.

Pengertian Jasa Pengecoran Logam

Jasa cor logam menyediakan layanan pembuatan produk setengah jadi hingga finish untuk kebutuhan industri maupun rumahan. Untuk kebutuhan industri, perusahaan jasa ini menawarkan beragam sparepart pompa, housing metal bearing, serta gear. Anda juga bisa mendapatkan produk lain, seperti gear pintu air, pulley, dan mata bor.

Sementara itu, produk rumahan yang disediakan terdiri dari cetakan martabak, ragam barbel, hot plate, wajan, dan kursi antik. Selain itu, jasa cor menawarkan produk covet tiang lampu dan meja antik.

Proses Pembuatan Benda dengan Pengecoran Logam

Secara umum, ada lima tahapan dalam proses pembuatan benda menggunakan teknik cor logam. Tahapan tersebut dimulai dari persiapan, membuat pola, cetakan, peleburan dan penuangan, dan post processing.

  1. Tahap Persiapan

Pada langkah ini, Anda harus merancang beberapa hal, yaitu bahan, metode cor konstruksi, serta perhitungan biaya. Bahan yang dimaksud ditujukan untuk membuat core dan mould (cetakan). Biasanya terbuat dari pasir, misalnya jenis silika, yang berasal dari gunung, pantai, atau gurun pasir.

Pasir yang baik dipilih berdasarkan suhu, ukuran, jenis logam, serta peralatan cor. Dari semua jenis pasir tersebut, silika paling banyak digunakan. Pasalnya, pasir silika memiliki kadar kemurnian relatif tinggi.

  1. Pattern Making(Membuat Pola/Desain)

Tahap kedua, Anda harus membuat pola dengan cara mendesain duplikat bagian yang akan menjadi cetakan. Duplikat tersebut dapat dibuat dari plastik, logam, atau kayu.

  1. Mould Making(Membuat Cetakan)

Jika pola sudah didapatkan, selanjutnya Anda membuat cetakan. Bentuk cetakan dibuat sesuai jenis cor logam. Agar bisa digunakan, mould making harus memiliki rongga, misalnya berbentuk seperti labu.

  1. Metal Making and Pouring(Meleburkan dan Menuangkan Logam)

Pada tahap ini, bahan baku dilebur dengan suhu tertentu sampai berbentuk cair. Kemudian, cairan dituangkan ke cetakan dalam tekanan dan gravitasi tinggi. Setelah dituangkan, diamkan cairan hingga mengeras.

  1. Post Processing

Post processing dilakukan ketika hasil cetakan sudah dikeluarkan. Pada tahapan ini, Anda harus membersihkan bagian cetakan yang kasar dan terlihat kotor.

Jenis-jenis Pengecoran Logam

Jenis pengecoran logam dapat dibedakan berdasarkan teknik pembuatannya. Berikut ini ada tujuh macam cor logam yang dapat dipilih.

 

Sand Casting

Sand casting adalah teknik cor menggunakan pasir silika. Cara ini tergolong fleksibel dan mempunyai penyusutan yang baik ketika proses pendinginan. Karena itu, risiko kerusakan pada hasil cetakan dapat dikurangi.

Dari segi produksi, biaya sand casting relatif rendah. Fungsinya pun lebih luas; bisa untuk mengecor besi maupun nonbesi.

Langkah kerja dari sand casting dimulai dengan menuangkan logam panas ke dalam cetakan. Kemudian, logam tersebut didiamkan sampai mengeras dan dingin. Setelah itu, hasil cetakan dikeluarkan dari cetakan dan dibersihkan.

Namun, teknik cor dengan sand casting membutuhkan toleransi besar karena akurasinya lemah. Selain itu, Anda akan lebih sulit mendapatkan hasil cor yang memiliki permukaan halus jika menggunakan sand casting.

Die Casting

Teknik die casting melibatkan cetakan dengan tekanan tinggi dalam cetakan. Bahan utama cetakan logam ini berasal dari baja. Sementara bahan tuangnya menggunakan logam nonbesi.

Dibandingkan sand casting, metode ini memiliki tingkat presisi lebih tinggi dan konsistensi yang baik. Karena itu, die casting kerap digunakan untuk membuat barang-barang di industri skala besar.

Sayangnya, suku cadang die casting relatif mahal sehingga biaya produksinya lebih mahal daripada teknik cor pasir. Teknik ini juga kurang aman untuk pengecoran benda dengan berat lebih dari 75 ton.

Low Pressure Casting

Low pressure casting membutuhkan tekanan rendah sekitar 0,2—00,6 Mpa untuk memulai proses cor logam. Biasanya, metode ini digunakan untuk membuat benda aksial, misalnya ban mobil.

Kelebihan teknik low pressure casting, yakni presisinya terkontrol dari pengisian lubang cetakan. Jadi, logam cair bisa mengalir lebih cepat lewat saluran umpan. Selain itu, metode tersebut mampu mencegah porositas dan pembentukan oksida berlebih.

Centrifugal Casting

Centrifugal casting dilakukan dengan memutar cetakan menggunakan teknik bergerak menghindari sumbu. Umumnya, centrifugal casting dipakai untuk membuat barang berbentuk silinder.

Kelebihan jenis cor logam ini, yaitu tingkat kepadatannya tinggi. Di samping itu, centrifugal casting memiliki sifat mekanik tinggi dan defeksi, misalnya terak dan pori.

Namun, kelemahannya, teknik ini mempunyai batasan produksi ketika pengecoran benda tertentu. Diameter bagian dalamnya pun kurang presisi, permukaan terlihat buruk dan kasar, serta biaya tinggi. Selain itu, centrifugal casting rentan terhadap segregasi gravitasi khusus.

Plaster Casting

Plaster casting merupakan proses pengecoran logam menggunakan bahan cetakan plester Paris. Proses cetakan ini bisa dibuang, tetapi hanya dapat dipakai dengan material non-ferrous.

Cetakan diterapkan untuk pengecoran 1 oz hingga 15—22 lb (7—10 kg). Penyiapan cetakan membutuhkan waktu sekitar seminggu. Dengan demikian, tingkat produksinya mencapai 1—10 unit per jam.

Biasanya, bagian yang dicor menggunakan teknik plesteran adalah komponen gear, katup, fitting, ornamen, kunci, dan perkakas. Untuk tahapannya, diawali dengan mencampur plester plus air, kemudian dituangkan di atas desain dalam flask.

Namun, sebelumnya Anda harus membuat pola dari logam atau plastik. Sebaiknya, hindari pola berbahan kayu karena air plester yang mengenai pola cenderung bertahan lama. Lalu, untuk mengontrol kontraksi, meningkatkan kekuatan cetakan, serta mengurangi retak, Anda bisa memberikan aditif ke dalam plester. Contoh aditif yang bisa digunakan, misalnya tepung silika dan bedak.

Kelemahan proses ini, yakni harus menunggu sekitar 20 menit untuk melepas pola. Setelah itu, cetakan dipanggang selama beberapa jam agar kelembapan hilang. Namun, proses tersebut tidak sepenuhnya menghilangkan kadar air. Pasalnya, kekurangan kadar air dapat mengakibatkan kekuatan cetakan menurun.

Tak hanya itu, kekurangan kadar air dalam plaster casting dapat menyebabkan cacat produk. Bahkan, gas lebih sulit keluar dari rongga cetakan akibat kadar air berkurang. Kendati demikian, Anda masih bisa mengatasi masalah tersebut dengan mencampurkan 50 persen pasir ke dalam plester.

Kelemahan lainnya, cetakan plester tidak mampu bertahan pada suhu seperti sand casting. Itu sebabnya, logam yang dituangkan di paduan dengan titik leleh lebih rendah, magnesium, tembaga, dan aluminium.

Shell Molding

Jenis pengecoran dengan shell molding dikembangkan di Jerman pada tahun 1940-an. Bentuk cetakannya mirip tempurung yang memiliki ketebalan hanya 9 milimeter. Bahan dasar tempurung ini dari pasir dan pengikat resin thermosetting. Namun, teknik ini tidak dapat digunakan untuk produksi dalam jumlah kecil.

Vacuum Molding

Jenis pengecoran dengan vacuum molding ditemukan pada era 70-an di Jepang. Teknik ini mengandalkan cetakan pasir yang dikombinasikan dengan tekanan vakum. Penamaan “vacuum” sendiri berpedoman pada proses pembuatan cetakan, bukan pengecoran.

Pasir yang dipakai selama proses pembuatan cetakan tidak menggunakan pengikat. Karenanya, pasir dapat digunakan kembali. Selain itu, pasir tidak memerlukan rekondisi yang kerap diterapkan dalam cetakan pasir.

Kelebihan jenis cor logam ini adalah minim cacat akibat lembap. Pasalnya, dalam cetakan tidak ada proses pencampuran pasir dengan air. Namun, vacuum molding sulit beradaptasi dengan mekanisasi.

Pembuatan Cetakan Pengecoran Logam

Jenis-jenis cetakan pengecoran logam dibedakan menjadi tiga, yaitu cetakan sementara, permanen, dan komposit.

  1. Cetakan Sementara

Material untuk membuat cetakan sementara meliputi pasir, plester, dan keramik. Dengan cetakan tersebut, bentuk geometri yang rumit sekalipun dapat dicetak dengan baik. Namun, cetakan hanya bisa dipakai sekali. Pasalnya, bentuk cetakan akan rusak saat hasilnya dikeluarkan dari wadah.

  1. Cetakan Permanen

Jika Anda menginginkan hasil berkualitas dan ekonomis, cetakan permanen bisa menjadi pilihan. Bahan cetakan terbuat dari logam. Sementara biaya produksi cetakan relatif lebih murah karena dapat digunakan berulang kali. Namun, hasil cetakan permanen cenderung sederhana.

  1. Cetakan Komposit

Cetakan komposit berasal dari kayu, grafit, atau pasir. Beberapa cetakan komposit juga kerap dibuat dari bahan logam. Keistimewaan jenis cetakan ini, yakni dapat dibuang ataupun digunakan kembali setelah pengecoran selesai.

 

Mengenai proses pembuatan cetakan, Anda dapat memilih metode hand molding atau machine molding. Pemilihan metode harus dipertimbangkan berdasarkan ukuran serta dimensi produk, jumlah, tingkat kesulitan, dan lama pembuatan.

Jika Anda memilih manual holding, berikut ini langkah-langkahnya.

  1. Letakkan pola dan rangka cetak bagian bawah di landasan.
  2. Isi rangka cetak bagian bawah dengan pasir.
  3. Kemudian, balik bagian bawah rangka cetak bagian bawah.
  4. Pasanglah pola dan kelengkapannya, rangka cetak bagian atas, serta perlengkapan lainnya.
  5. Isilah rangka cetak bagian tas dengan pasir.
  6. Lalu, pisahkan cetakan atas dan bawah.
  7. Langkah berikutnya, buka pola dan kelengkapannya. Setelah itu, bersihkan cetakan.
  8. Terakhir, rakitlah cetakan dan berikan pemberat atau klem. Selanjutnya, cetakan tersebut siap untuk dicor.

Deskripsi Produk yang Bisa Dikerjakan

Pengecoran logam menghasilkan beragam produk unik bernilai guna tinggi. Selama cetakannya berkualitas, produk serumit apa pun bisa dihasilkan. Sebagai referensi, berikut ini ada lima produk yang biasa dikerjakan oleh jasa pengecoran logam.

Manhole

Manhole adalah penutup lubang saluran bawah tanah, seperti pembuangan air, jalur telepon, listrik, atau gas. Biasanya, manhole terdapat di perkotaan, misalnya di pinggir jalan raya dan bawah trotoar.

Untuk daerah pedesaan, manhole belum banyak digunakan. Pasalnya, saluran telepon maupun listrik masih menggunakan tiang daripada ruang bawah tanah.

Namun, di luar negeri, manhole tak hanya digunakan untuk menutup saluran pembuangan atau jalur telepon maupun listrik. Misalnya, di Australia, manhole dimanfaatkan untuk menutup akses ruangan atau lorong menuju rongga langit-langit bangunan. Ukuran rata-rata manhole di sana sekitar 450 x 450 mm.

Sementara itu, manhole pada drainase ditujukan untuk menutup lubang saluran pengairan sawah. Manhole juga berperan penting dalam pembangunan sistem pengairan sebagai pelat penutup bak kontrol. Umumnya, manhole ini berbentuk bulat.

Lalu, apa manfaat adanya manhole?

Pertama, manhole dapat melindungi orang dan kendaraan yang melintas di atasnya agar tidak terjatuh dalam lubang.

Kedua, manhole mampu menyaring benda-benda di saluran pengairan ketika hujan. Dengan begitu, hanya air yang dapat mengalir di sistem pengairan.

Gear

Gear atau roda gigi merupakan komponen yang memiliki fungsi memindahkan gerakan dari mesin ke bagian lain. Beberapa gigi akan bersinggungan dengan gear dari komponen lain yang menjadi pasangannya.

Pemesan gear biasanya berasal dari kalangan industri besar. Jenis gear yang biasa dipesan, antara lain gear diameter, serong, dan motor. Ada pula industri yang memesan gear pintu air.

Gear pintu air adalah produk yang digunakan untuk menutup saluran irigasi. Pilihan seri gear pintu air, antara lain pemutar tunggal, double, dan custom.

Karena fungsi krusial, sudut kemiringan gear pintu air dibuat dengan ukuran sama dan presisi. Dengan begitu, putaran gear lebih ringan dan antiselip. Sementara itu, bagian dalam gear terdapat blok cincin kuningan yang berfungsi menarik stick as draft secara cepat.

Grill Jalan

Grill jalan adalah bagian sistem drainase yang membantu mengatasi massa air berlebih di tempat publik. Dengan grill, air di jalan-jalan mengalir cepat ke gorong atau sistem saluran bawah tanah.

Selain itu, grill jalan berfungsi sebagai filter sampah atau limbah padat supaya tidak masuk ke saluran pembuangan. Grill jalan juga dapat digunakan sebagai akses masuknya petugas kebersihan ke gorong-gorong.

Grill jalan harus kuat karena dilewati berbagai jenis kendaraan, dari yang beban ringan sampai berat. Soal bentuk, grill bisa dibuat seperti lingkaran, persegi, maupun persegi panjang berpola. Sementara tipenya tersedia dua jenis, yakni statis dan berengsel (bisa dibuka dan ditutup).

Pulley

Pulley (katrol) merupakan teknologi sederhana untuk memindahkan benda. Pulley juga diartikan sebagai elemen mesin berupa lingkaran yang mempunyai titik pusat pada bagian tengah. Sementara bagian tepinya didesain berlekuk untuk tempat sabuk.

Biasanya, pulley digunakan pada moda transportasi. Semisal, pada mobil, pulley diterapkan untuk memutar sabuk pengaman. Kemudian pada sepeda, fungsi pulley digunakan sebagai pemutar rantai yang menghubungkan roda depan dan belakang.

Pulley juga bisa dipakai untuk memudahkan dalam mengambil air dari sumur, sungai bawah tanah, atau sumber air di gua. Selain itu, pulley dapat digunakan untuk memindahkan benda-benda berat, seperti peti kemas di pelabuhan.

Pompa Hydrant

Hydrant merupakan sistem peralatan pemadam kebakaran dengan media air. Biasanya, hydrant disediakan di tempat umum, misalnya rumah sakit, pasar, hotel, mal, dan perkantoran.

Nah, salah satu komponen penting dalam hydrant adalah pompa. Fungsi bagian ini,  yakni memompa air dari tandon ke jaringan hydrant. Adapun jenis pompanya ada tiga macam, yaitu jockey, electric, dan diesel.

Khusus jockey pump berfungsi untuk menstabilkan tekanan air dari tandon ke jaringan hydrant. Sementara electric pump bertugas memasok air ke jaringan dari reservoir.

Jenis electric pump tidak dapat digunakan jika listrik padam. Karena itu, tersedia diesel pump yang menggantikan tugas electric pump.

 

Itulah sekilas pembahasan tentang jasa pengecoran logam, jenis-jenis pengecoran, pembuatan cetakan, hingga deskripsi produk yang dapat dikerjakan. Biaya jasa cor ditentukan berdasarkan jenis produk. Tentu saja dalam hal ini tingkat kerumitan berpengaruh pada biaya.

Namun, Anda tak perlu khawatir; jasa cor logam akan memberikan produk berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri maupun rumahan. Hubungi perusahaan jasa favorit Anda dan percayakan hasilnya.